You are currently viewing YOU’RE AS GOOD AS YOUR REFERENCE

YOU’RE AS GOOD AS YOUR REFERENCE

  • Post author:
  • Post category:Blog
  • Post comments:0 Comments

Beberapa dari kalian mungkin pernah mendengar lompatan pembicaraan ini:

“Kalau untuk besok, creative paling baru bisa share referensinya aja!”

“Mas, kita belom kebayang idenya, tapi udah ada referensinya”

“Kita maunya kaya yang di referensi sih!”

“OK nih, pastiin bawa referensinya biar klien juga kebayang!”

“Ini hanya referensi aja ya Bu (klien), nantinya kita gak akan kaya gini”

“Saya kecewa, hasilnya tidak sesuai dengan referensi yang dibawa di meeting terakhir”

“Udah lah, bisa gak agency nya buat mirip ama referensinya, plektiplek paling diganti-ganti dikit aja” 

Mungkin ada beberapa lainnya yang terekspos ke keseharian kita tapi luput tertulis di sini. Intinya pembicaraan mengenai referensi ini lumayan menjadi topik abadi. Sejak dulu, sebuah acuan seolah penting ada, untuk mentolerir ketidakmampuan dalam mengolah penyampaian dan penerimaan seseorang.

Tapi semakin kesini malah mencetak banyak orang-orang pemalas.  Malas mikir, malas nyampein, malas nerima, malas berkarya, ujungnya  semua dibuat mengikuti yang lebih dulu ada, apesnya ya si referensi itu. Nothing new under the sun, seolah jadi pembenaran. Maka semakin banyak lah orang-orang mengumpulkan referensi bukan untuk memperkaya diri tapi membuat ulang karya orang lain.

Lalu di sebuah sesi brainstorming, orang-orang ini tak lepas dari gadget berisi galeri referensinya. Kemudian diskusi pun berisi tentang upaya memenangkan salah satu referensi yang ada. Selamat jika Anda bukan salah satunya, tapi jika iya…  Saatnya tanyakan lagi, apa yang membuat Anda bertahan di industri kreatif ini?

Leave a Reply